Layanan Telekomunikasi Pascabayar, Apakah Masih Menarik Minat Pengguna di Indonesia?

Di era dengan perkembangan teknologi terutama di sektor smartphone, layanan telekomunikasi pascabayar kian tidak terdengar gaungnya. Hal ini dikarenakan layanan pascabayar lebih menargetkan pasar premium, ketimbang kelas menengah hingga bawah yang mayoritas menggunakan prabayar.
Meski terbilang minim peminat, beberapa pemain telekomunikasi di dalam negeri coba membangkitkan kembali tren ini. Siapa saja yang mencoba melakukannya? Dan apa alasan vendor tersebut?

XL Prioritas, layanan yang dihidupkan kembali

xl prioritas dian sastrowardoyo
Beberapa waktu lalu, XL mengumumkan bahwa akan menghidupkan kembali opsi pascabayar melalui layanan XL Prioritas. Layanan pascabayar milik XL dikatakan CEO Dian Siswarini mati suri selama dua tahun, dan merasa tahun ini merupakan waktu yang tepat untuk menghidupkannya kembali.
Ia lebih lanjut mengatakan bahwa saat ini pengguna layanan pascabayar secara global mengalami pertumbuhan signifikan. Namun, di Indonesia yang terjadi justru sebaliknya.
Alasannya, menurut Dian, hal ini disebabkan adopsi layanan prabayar yang tumbuh lebih cepat hingga mencapai 95 persen dari total pelanggan operator telekomunikasi.
“Kami ingin mengadopsi pelanggan prabayar utamanya di segmen UHV atau ultra high valueagar beralih ke layanan pascabayar,” ucap Dian.
Segmen UHV yang dimaksud adalah pelanggan prabayar yang lebih mengapresiasi kualitas jaringan dan layanan, sehingga ingin mendapatkan perlakuan khusus dari operator.
Pelanggan prabayar yang disebutnya berpotensi besar untuk migrasi ke layanan pascabayar ini dalam sebulan menghabiskan pulsa hingga Rp500.000. Target pengguna tersebut biasanya dari kalangan profesional muda dan wirausahawan, pengguna aktif teknologi, anak muda berusia 20 hingga 30 tahun, dan mereka yang hobi berlibur ke luar kota dan dalam negeri serta telah memiliki kartu kredit.
Kalangan inilah yang lebih diutamakan untuk bisa mendapatkan sejumlah layanan ekstra, salah satunya akses data yang lebih cepat.
Paket layanan pascabayar yang ditawarkan XL Prioritas berkisar dari harga Rp100.000 per bulan.
Berdasarkan laporan XL di Q3 2015, jumlah pelanggan pascabayar hanya 400.000 pengguna dari total 41,5 juta pengguna XL. Layanan XL Prioritas ditargetkan bisa menggenjot lebih banyak pelanggan pascabayar. Ia menambahkan bahwa Average Rate Per User (ARPU) untuk pelanggan pascabayar lebih menjanjikan dibanding pengguna prabayar.
Ia menggambarkan bahwa ARPU untuk pelanggan prabayar berada di titik Rp30.000, sedangkan ARPU pelanggan pascabayar bisa mencapai Rp150.000.
“Memang pertumbuhannya lambat, tapi sebanding dengan keuntungan besar yang ditawarkan,” imbuhnya.
Dengan semakin banyak pelanggan yang beralih ke layanan pascabayar, XL memproyeksikan ARPU yang dikonsumsi akan meningkat menjadi Rp185.000 dan Rp35.000 untuk pengguna prabayar.

KartuHalo (masih) belum tergeser

Data lain menyebutkan bahwa Telkomsel masih berkuasa selama tiga tahun terakhir di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan sekitar 3,2 juta pelanggan dengan ARPU di angka Rp 165.000. Pendapatan Telkomsel dari segmen pascabayar di periode Q3 2015 sekitar Rp 4,24 triliun.
Untuk berada di titik tersebut, Telkomsel mengandalkan paket Halo My Fit Plan dengan harga mulai dari Rp150.000 dan kumpulan bonus yang didapat saat berlangganan.
Pihak Telkomsel sendiri merasa tidak gentar dengan adanya kompetisi di ranah pascabayar. VP Marketing Communication Telkomsel Nirwan Lesmana mengatakan bahwa kompetitor yang berada di segmen pascabayar hanya sekadar mengikuti dan tergiur kejayaan yang telah dimiliki Telkomsel.

Bolt juga mulai seriusi ranah pascabayar

Selain dari dua nama vendor telekomunikasi tersebut, Bolt sebagai penyedia layanan internet 4G LTE juga tidak ingin tertinggal. Dicky Mochtar, CEO PT Internux yang memayungi Bolt mengatakan bahwa di 2016 timnya akan mulai fokus menaikkan jumlah pengguna pascabayar.
Namun, ia lebih lanjut menjelaskan bahwa persentase jumlah pelanggan pascabayar disebutnya masih sangat kecil. Dicky menyebut angka sebesar 60.000 pelanggan di segmen pascabayar.
”Kondisi yang sama dialami operator lain pelanggan pascabayar memang sangat sedikit,” kata Dicky.
Sekalipun hingga kini pelanggan kecil, Dicky menilai peluang pelanggan pascabayar bisa dikembangkan dan kesempatan untuk mengembangkan sangat terbuka. Ia juga optimistis mampu meraup 100.000 pelanggan baru pascabayar tahun ini.
Untuk pelanggan pascabayar, strategi pendekatan yang akan diterapkan memang berbeda dengan pelanggan prabayar. ”Kemudian melakukan perpanjangan kuota dengan kontrol dari pelanggan akan diterapkan,” kata Dicky.

Bagaimana dengan Indosat Ooredoo?

indosat matrix pascabayar
Satu nama besar lainnya di vendor telekomunikasi adalah Indosat Ooredoo. Operator dengan logo berwarna kuning ini memiliki Matrix untuk segmen pascabayar. Sementara bagi pengguna baru, Indosat Ooredoo telah memulai program Matrix Super Plan sejak Juli 2014.
Dengan layanan tersebut, pengguna secara tidak langsung mendapat smartphone baru daribrand terkemuka dengan berlangganan biaya paket. Vendor smartphone yang digandeng untuk paket ini antara lain Samsung, Apple, Lenovo, dan Xiaomi.
Berdasarkan penelusuran melalui situs resmi Matrix, pelanggan dapat menikmati paket mulai dari Rp100.000 per bulan dengan perangkat smartphone baru yang diinginkan. Sayangnya tidak ada data pasti pengguna layanan Matrix dari Indosat Ooredoo hingga saat ini.

Dari beberapa tahun silam pengguna layanan pascabayar memang didominasi oleh kalangan atas yang intens berkomunikasi di kesehariannya. Meski kelas prabayar mendominasi di setiap operator telekomunikasi, segmen pascabayar juga masih menawarkan keuntungan menggiurkan.
Saya sendiri merupakan pelanggan prabayar, tapi menurut beberapa rekan yang telah berlangganan pascabayar selama menahun, kualitas layanan yang ditawarkan memang lebih baik ketimbang prabayar.
Apakah 2016 akan menjadi awal kebangkitan dari layanan pascabayar? Dan bagaimana pengaruh jumlah kelas menengah di Indonesia yang meningkat sejak beberapa tahun belakangan dapat mendongkrak layanan ini?
Layanan Telekomunikasi Pascabayar, Apakah Masih Menarik Minat Pengguna di Indonesia? Layanan Telekomunikasi Pascabayar, Apakah Masih Menarik Minat Pengguna di Indonesia? Reviewed by Unknown on 01:34 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.